Pada tahun 193 Masehi, dunia kuno dikejutkan oleh sebuah peristiwa tak terduga – lelang untuk Kekaisaran Romawi. Pada masa itu, kekaisaran hebat ini ditawarkan kepada siapa pun yang sanggup membayar harga tertinggi. Tidak diragukan lagi, ini adalah salah satu babak gelap dalam sejarah Kekaisaran Romawi.
Didius Julianus: Pembeli Kekaisaran
Dalam lelang yang kontroversial tersebut, seorang pria bernama Didius Julianus muncul sebagai pemenangnya. Dengan mampu “membeli” posisi kaisar, Julianus menjadi pemimpin tertinggi Kekaisaran Romawi pada masanya. Namun, apa yang seharusnya menjadi puncak kekuasaan dan kejayaan, berubah menjadi mimpi buruk bagi Julianus.
Kehidupan Awal yang Bersinar
Sebelum naik tahta sebagai kaisar, Didius Julianus memiliki riwayat hidup yang cemerlang. Lahir dalam keluarga terpandang, ayahnya, Petronius Didius Severus, adalah kepala keluarga terkenal Petronii dari Milan, sementara ibunya adalah Aemillia Clara. Namun, koneksi terbesarnya adalah melalui ibu angkatnya, Domitia Lucilla, yang merupakan ibu angkat Kaisar Marcus Aurelius.
Baca juga : Penemuan Galaksi Terbesar: Galaksi Alkioneus
Julianus dibesarkan dalam lingkungan keluarga Antoninus, sebuah keluarga yang memiliki pengaruh dan kekuasaan yang sangat besar dalam Kekaisaran Romawi. Hal ini memberinya akses ke jalan karier militer dan politik yang sukses di berbagai provinsi Kekaisaran Romawi yang luas.
Pencapaian dan Kehancuran
Di puncak kejayaannya, Julianus berhasil meraih posisi tertinggi – kaisar Romawi. Namun, popularitasnya sangat minim. Kebijakan ekstremanya, terutama pembelian jabatan, menyebabkan ketidakpuasan di kalangan elit dan rakyat jelata. Sementara itu, panglima militer dari berbagai wilayah Kekaisaran mulai memberontak.
Nasib Mengenaskan
Keputusan kontroversial untuk “membeli” kekaisaran mengantarkan Julianus pada nasib tragis. Pemberontakan pun semakin meluas. Puncaknya, tiga panglima militer hebat – Septimius Severus, Pescennius Niger, dan Clodius Albinus – melawan Julianus secara terpisah. Akhirnya, Julianus dijatuhkan dan dieksekusi.
Akhir dari Julianus dan Pelajaran Berharga
Pada akhirnya, Didius Julianus hanya bertahan sebagai kaisar selama beberapa bulan yang penuh gejolak. Kehidupan dan kariernya yang tampak begitu bersinar, dengan cepat berakhir dalam tragedi. Kekaisaran Romawi sendiri juga terus mengalami masa-masa sulit setelah peristiwa ini.
Baca juga : Mendengar Suara Jupiter: Planet Terbesar dalam Tata Surya Kita
Kisah Didius Julianus adalah pengingat akan ambisi yang berlebihan dan konsekuensi tragis yang dapat mengikutinya. Peristiwa tahun 193 Masehi tersebut mengajarkan kita bahwa kekuasaan yang didapatkan dengan cara yang kontroversial dan tidak sah akan berujung pada keruntuhan, dan bahwa stabilitas suatu negara tidak dapat diabaikan begitu saja.
Nikmati sensasi kenikmatan vaping dengan liquid vape EMKAY Frizz Happy Sour. Pesan sekarang dan temukan kelezatan baru setiap hirupan!